Kamis, 24 Mei 2012


LAPORAN  PENDAHULUAN

IBU HAMIL  dengan SINKOPE


A.    DEFINISI
Sinkope adalah kehilangan kesadaran dengan tiba – tiba disebabkan oleh anoksia sel otak akibat iskhemia serebral. ( Anatomi Fisiologi untuk Paramedis : hal. 131 ).

B.     ETIOLOGI
1.      Menurut buku Ilmu Kebidanan ,Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan  Bidan: hal. 125.
      Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala ( sentral )     menimbulkan sinkope             atau pingsan .      Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
                       
2.      Menurut buku Kapita Selekta Kedokteran edisi ke 3: hal. 253.
Pingsan dan mudah lelah , pingsan sering dijumpai bila berada ditempat ramai pada bulan – bulan pertama kehamilan lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu.

3.      Menurut buku Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis : hal. 131 .
Sinkope disebabkan anoksia pada otak akibat ischemia serebral , hal ini dapat disebabkan oleh desakan darah yang turun dengan tiba – tiba / pingsan biasa atau akibat penyakit jantung itu sendiri.

4.      Menurut buku Sembilan Bulan Kehamilan dan Kelahiran: hal. 49
      Pada awalnya tingginya kadar progesteron bisa menyebabkan anda ingin pingsan                terutama pagi hari.

5.      Menurut buku Sinopsis Obstetri : hal 390.
      Bila ibu berada dalam posisi supini  sering terjadi hipotensi acut yang ditandai        dengan nadi cepat , pucat , keringat dingin dan syok , mungkin ini terjadi karena      tekanan uterus yang berat pada vena kava inferior.

C.     PATOFISIOLOGI
1.      Menurut buku ajar Keperawatan Maternitas edisi 4 : hal. 178
Pingsan dan kadang – kadang sinkope dapat menetap sepanjang kehamilan . Labilitas vasomotor atau hipotensi postural akibat hormon. Pada kehamilan tahap akhir dapat  disebabkan oleh stasis vena pada ektemitas bawah.

2.      Menurut  buku Obstetri Williams edisi 21 , vol 1: hal. 196
Perubahan pada sistem kardiovaskuler, perubahan terpenting pada fungsi jantung pada delapan minggu pertama kehamilan  (Mc Loughlin & Roberts, l999) curah jantung meningkat sedini mungkin pada minggu kelima kehamilan. Peningkatan awal ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekwensi denyut jantung .
Antara minggu ke-10 sampai  ke-20 peningkatan denyut jantung nyata pada volume plasma terjadi sedemikian rupa sehingga meningkatkan preload. Kinerja ventrikel selama masa kehamilan dipengaruhi oleh resistensi vaskuler sistemik dan perubahan aliran darah arteri.  
       
3.      Menurut buku ajar Keperawatan Maternitas: hal. 112 – 113
Tekanan darah arteri (arteri brakhialis) bervariasi sesuai usia. Ada faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan meliputi: posisi ibu, kecemasan ibu, ukuran mancet.
Posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi uterus dapat menghambat aliran balik vena dengan demikian curah jantung dan tekanan darah menurun. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan fase dilatasi perifer akibat perubahan hormonal selama hamil.
Apabila wanita berbaring terlentang vena kava mendapat penekanan dengan derajat tertentu  selama pertengahan kedua masa hamil, beberapa wanita mengalami penurunan tekanan sistolik sebesar ± 30 mmHg, setelah 4 – 5 menit reflek bradikardi terlihat, curah jantung menurun wanita tersebut merasa pusing.

4.      Menurut buku Ilmu Kebidanan: hal 683
      Seorang wanita hamil tua pada waktu tidur terlentang adakalanya jatuh dalam       posisi hipotensi , dia merasa sesak nafas, menjadi pucat, dan mengeluarkan    keringat . Bila dibiarkan nadi menjadi cepat , kecil dan penderita bisa menjadi      tidak sadar . Hipotensi pada hamil tua ini disebabkan oleh tekanan pada vena kava       inferior oleh rahim sehingga pengaliran darah kembali ke jantung terganggu dan     menjadi sangat berkurang.

D.    GAMBARAN KLINIS
            Menurut buku Sinopsis Obstetri : hal 390
1.      Tahap awal : penderita marasa kedinginan , gelisah , rasa kering , kehausan , nadi menjadi lebih cepat dan tekanan darah menurun , klien berkeringat dingin dan pucat , mata cekung , bibir kebiru – biruan  ( sianosis ).
2.      Tahap lanjut  : Klien lebih kedinginan  , nadi cepat dan kecil / filiformis , tekanan darah turun atau tidak terukur , pernafasan pendek dan cepat .
3.      Tahap akhir : tekanan darah tidak terukur , nadi tidak teraba,.nafas satu – satu , sianosis , pucat .

E.     PENATA LAKSANAAN
1.      Menurut buku Ilmu Kebidanan : hal 683
Ø  Pertama – tama kelancaran ventilasi harus  dijamin untuk itu perlu ditentukan pakah   jalan nafas bebas , jika tidak hal itu perlu diusahakan segera .

2.      Menurut  buku ajar Keperawatan Maternitas : hal 178
Ø  Latihan ringan , nafas dalam , menggerakkan kaki dengan cukup kuat .
Ø  Hindari perubahan posisi mandadak dan daerah padat dan hangat , dengan cara beritahukan wanita  untuk bangkit dengan perlahan dan duduk disisi tempat tidur atau untuk mengambil posisi bersandar pada tangan atau jongkok sebelum bangkit dengan perlahan setelah duduk / jongkok .
Ø  Pertahankan lingkungan tetap sejuk .
Ø  Hindari hipoglikemi dengan mengkomsumsi 5 sampai 6 kali makanan  porsi kecil tapi sering .
Ø  Memakai kaos kaki elastik .
Ø  Duduk sesuai kebutuhan .
Ø  Jika gejala serius rujuk ketempat pemberi perawatan kesehatan .
Ø  Posisi miring atau postur setengah duduk dengan lutut sedikit flexi .

3.      Menurut buku Obsretri Williams Vol  2  : hal 1344
Ø  Olah raga berat dilarang selama kehamilan
Ø  Perubahanposisi mendadak  harus dihindari untuk mencegah reflek vasodilatasi.
Ø  Obat – obat yang memicu diuresis / menurunkan resistensi vaskuler jangan diberikan .

4.      Menurut buku Sembilan Bulan Kehamilan dan Kelahiran : hal 49.
Ø  Pastikan untuk makan sesuatu sebelum anda beraktivitas dan jangan terlalu banyak .

DAFTAR  PUSTAKA


  1. Arif mansjoer , Kapita Selecta Kedokteran , edisi 3 jilid 1, Jakarta ; Media Aesculapius , 2000.
  1. Ida Bagus  Gde Manuaba , Prof. dr.SpOG , Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta , EGC , 1998.
  1. Bobak , Lowdermik , Jensen , Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4 , Jakarta EGC , 2005.
  1. F. Gary Cunningham ,Obstetri Williams  edisi 21 , vol 1 , EGC , Jakarta , 2005.
  1. F. Gary Cunningham , Obtetri Williams  edisi 21 , vol 2 , EGC , Jakarta , 2005.
  1. Buku Acuan Maternal Neonatal, Jakarta. 2002.
  1. Sarwono Prawiroharjo , Prof .DR . dr . SpOG , Ilmu Kebidanan , Jakarta , Yayasan Bina Pustaka , 2005.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar